MANUSIA DAN PENDERITAAN
11:47 PM
Penderitaan merupakan
realitas dunia dan manusia. Peranan individu juga menentukan berat-tidaknya
Intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh
seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Karena penderitaan yang banyak jenisnya.
Ada yang mendapat hikmah yang besar dari suatu penderitaan, ada pula yang
menyebabkan kehancuran dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu
tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang
lain.
Semua orang pasti
pernah mengalami sebuah penderitaan, entah itu penderitaan fisik, penderitaan
batin, penderitaan materi dan lain-lain, tetapi sikap setiap orang untuk
menghadapi sebuah penderitaan berbeda-beda. Ada yang bersikap pasrah dan tidak
menerima keadaan itu tetapi ada juga yang bersikap menerima dan berusaha untuk
memperbaiki keadaan yang ada agar penderitaan itu berakhir. Sikap itu lah yang
membedakan taraf kesabaran manusia.
A. Definisi
Penderitaan
Penderitaan berasal
dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta yaitu dhra artinya
menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menyenangkan. Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia.
Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? penderitaan fisik yang
dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau
menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis,penyembuhannya terletak pada
kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikik yang dihadapinya.
Penderitaan akan
dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan
memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan
penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk
tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda
atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap
terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat
berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau
mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan.
Dalam diri manusia itu
ada cipta, rasa dan karsa. Karsa adalah sumber yang menjadi penggerak segala
aktivitas manusia. Cipta adalah realisasi dari adanya karsa dan rasa. Baik
karsa maupun rasa selalu ingin dipuaskan. Karena selalu ingin dilayani,
sedangkan rasa selalu ingin dipenuhi tuntutannya. Baru dalam keduanya menemukan
yang dicarinya atau diharapkan manusia akan merasa senang, merasa bahagia.
B. Siksaan
Siksaan atau
penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan
rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang
menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan
sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam,
hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk
propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat
digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan.
Berikut empat macam siksaan bersifat
psikis :
· Kebimbangan, siksaan ini terjadi
ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan meraka ambil dan
mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan
butuh pertimbangan yang amat sangat sulit.
· Ketakutan, adalah suatu reaksi
psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia.
· Rasa takut ini dapat menimbulkan
traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya
dan membuat manusia berkejatuhan mental.
· Kesepian, merupakan perasaan sepi
yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia
itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang
diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan
siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia.
C. Kekalutan Mental
Penderitaan batin
dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana
kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang
menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah
laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi
seseorang yang mengalami kekalutan mental
adalah :
adalah :
· Nampak pada jasmani yang sering
merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
· Nampak pada kejiwaannya dengan
rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan
kejiwaan adalah :
· Gangguan kejiwaan nampak pada
gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmana maupun rohani.
· Usaha mempertahankan diri dengan
cara negative.
· Kekalutan merupakan titik patah
(mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
a) Cara
pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap
kehidupan sosial.
b) Terjadinya
konflik sosial budaya.
c) Kepribadian
yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
Bentuk frustasi antara lain :
1. Fiksasi:
adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan
membisu.
2. Agresi
berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara
fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat
membahayakan orang sekitarnya.
3. Proyeksi:
merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap
sendiri yang negative kepada orang lain.
4. Regresi
adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan.
5. Autisme:
ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan
orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang
sinting.
6. Narsisme:
adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan
merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain.
7. Identifikasi:
adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya.
D. Penderitaan dan
Perjuangan
Penderitaan pasti di
alami oleh setiap individu. Namun, jika individu tersebut tidak mencoba
berjuang untuk bangkit dari keterpurukan, hanya depresi dan kekalutan yang akan
terus dirasakan. Salah satu cara untuk terlepas dari keterpurukan adalah dengan
cara berjuang melewati keterpurukan tersebut. Tetapi, ingin berjuang untuk
bangkit dari keterpurukan atau tidak, itu tergantung dari setiap individu itu
sendiri yang mengalami penderitaan tersebut.
Mendekatkan diri
kepada Tuhan Yang Maha Esa, selelu berfikir positif, dan tetap bersemangat
menjalani kehidupan, merupakan contoh-contoh tindakan untuk terlepas dari
hal-hal atau dampak suatu penderitaan. Walaupun tidak mudah untuk bangkit dari
penderitaan, namun jika terus berjuang, terus mencoba untuk bangkit pasti akan
dapat terlepas dari dampak penderitaan tersebut.
E. Sebab-Sebab
Penderitaan
Penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
a. Penderitaan yang timbul karena
penyakit, siksaan / azab Tuhan.
Penderitaan manusia
dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab tuhan. Namun kesabaran,
tawakal dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan
itu.
b. Penderitaan yang timbul karena
perbuatan buruk manusia.
Penderitaan yang
menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan
sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini
kadang disebut nasib buruk.
Karena perbuatan buruk
antara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita, misalnya pembantu
rumah tangga yang diperkosa, disekap dan disiksa oleh majikanya seharusnya
majikan yang biadab itu diganjaran dengan hukuman penjara oleh pengadilan negri
supaya perbuatan itu dapat di perbaiki dan pembantu yang telah menderita itu
bisa dipulihkan. Perbuatan buruk manusia terhadap lingkuangan juga menyebabkan
penderitaan manusia, misalnya musibah banjir dan tanah longsor bermula dari
penghunian liar di hutan lindung, kemudian pohon-pohot dibabat menjadi tandus
dan gundul oleh manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban
banjir, ratusan rumah hancur
E. Jika Saya mengalami
Penderitaan?
Pertama,
saya renungkan dahulu, mengapa saya menderita. Jika sudah menemukan nya, lalu
saya pikir kembali, untuk mencari solusi nya, jika ketemu, ya alhamdulillah,
jika tidak ketemu, saya akan membicarakanya kepada orang tua, teman, sahabat,
terutama Allah SWT. Cara menghentikan penderitaan nya? Dengan berserah diri,
shalat, dan ber-do’a kepada Allah SWT. InsyaAllah.
0 comments