- 7:47 AM
- 0 Comments
IPTEK DAN LINGKUNGAN
Pengelolaan
lingkungan hidup diartikan sebagai upaya terpadu untuk melestarikan fungsi
lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatab,
pengembangan pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian lingkungan
hidup.
Untuk memahami
lingkungan hidup dan permasalahannya, dibutuhkan ilmu pengetahan (sains) dan
teknologi. Sains berasal dari bahasa Latin yang berarti “mengetahui”, namun
tidak hanya diartikan sekadar “mengetahui”, tetapi pengetahuan ini diatur
dengan cara metodis, logis, dan sistematis.
-
Metodis : Pengetahuan diperoleh dengan
menggunakan cara kerja yang terperinci dan telah ditentukan sebelumnya.
-
Logis : Artinya, proposisi-proposisi
(pernyataan) yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan rasional sehingga
dapat ditarik keputusan yang rasional pula.
-
istematis : Pengetahuan tersebut merupakan satu
kesatuan yang mandiri dari hal-hal yang saling berhubungan sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
Suatu ilmu pengetahuan
diperoleh melalui langkah-langkah sistematis sebagai berikut :
1. Perumusan masalah
2. Menentukan kesimpulan sementara (hipotesis)
yang bersifat kualitatif
3. Merancang metodologi penelitian
4. Menguji hipotesis yang telah dibuat melalui
penelitian
5. Menarik kesimpulan dari hasil penelitian
6. Menginformasikan pengetahuan yang didapat
kepada masyarakat.
Istilah teknologi sudah sejak dulu
digunakan. Pada jaman yunani kuno istilah ini berasal dari kata techne dan
logia. Techne berarti seni kerajinan sehingga pada waktu itu ada istilah
technikos yang berarti seseorang yang memiliki keterampilan tertentu. Dengan
berkembangnya keterampilan seseorang, akan menunjukan suatu pola, langkah, dan
metode pasti yang kemudian menjadi teknik.
Teknologi mempunyai
banyak arti, diantaranya :
- teknologi merupakan penguasaan manusia
terhadap perubahan dari alam.
- Teknologi adalah realisasi dari ide-ide
manusia.
- Teknologi dalam makna subjektif adalah
keseluruhan peralatan dan prosedur yang disempurnakan.
Teknologi dianggap
sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa penerapan itu menuju
perubahan atau perwujudan sesuatu.
Secara umum, ada tiga
macam teknologi yaitu :
1) Teknologi tradisional, ciri-cirinya
sebagai berikut.
a) Bersifat padat karya (menyerap banak tenaga
kerja)
b) Menggunakan keterampilan setempat.
c) Menggunakan alat setempat
d) Menggunakan bahan setempat
e) Berdasarkan kebiasaan atau pengamatan.
2) Teknologi Madya, ciri-cirinya sebagai
berikut :
a) Padat karya
b) Dapat dikerjakan oleh keterampilan
setempat.
c) Menggunakan alat setempat
d) Berdasarkan alat peneilitian
3) Teknologi modern, ciri-cirinya sebagai
berikut :
a) Padat modal
b) Mekanis elektris
c) Menggunakan bahan import
d) Berdasarkan penelitian mutakhir
Manusia Dalam IPTEK
Manusian
memandang alam ligkungannya bergantung pada bermacam-macam kebutuhan dan
keinginan. Manusia bersaing dengan spesies lain untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Dalam hal ini, manusia memiliki kemampuan lebih besar dibandingkan
organisme lain, terutama dalam penggunaan sumber daya alam. Kemampuan itu
adalah penguasaan ilmu pengtahuan dan teknologi (IPTEK). Manusia dalam
kesehariannya tidak bbisa lepas dari IPTEK karena segala sesuatu yang
digunakan, seperti baju, perkakas rumah tangga, alat-alat keramik, dan
lain-lain adalah hasil dari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan
demikian, manusia lahir, hidup, dan dibesarkan bersinergi dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perkembangan
teknologi dapat mendatangkan kemakmuran materi. Adanya perkembangan teknologi
menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru, antara lain teknologi modern,
teknologi hutan, teknologi gedung, teknologi transportasi, dll. Dengan adanya
ilmu pengetahuan baru itu, diperoleh banyak hasil, yaitu :
- Penggunaan teknologi nuklir. Orang dapat
membuat reaktor nuklir dengan harapan dapat dimanfaatkan energinya. Penggunaan
energi ini untuk tujuan damai, yaitu untuk keperluan bidang kesehatan, seperti
rontgen, dibidang pertanian, seperti perbaikan bibit, dan dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik.
- Penggunaan teknologi pemeliharaan dan
pemanfaatan hutan untuk pembuatan kertas, industri kayu, hutan sebagai
penyimpan air, pariwisata, dan lain sebagainya.
- Pengguaan teknik modern untuk
mengendalikan air sungai sehingga memudahkan petani dalam memperoleh air dan
untuk pembangkit listrik.
Ditinjau dari
pengelolaan lingkungan hidup, teknologi dapat diartikan sebagai penerapan ilmu
pengetahuan untuk mengelola lingkungan agar lingkungan tersebut memiliki daya
dukung untuk menunjang kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia dan makhlik
hidup lainnya.
Tujuan pengelolaan lingkungan
hidup adalah sebagai berikut.
1. Menjaga keseimbangan hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungan.
2. Mengendalikan eksplorasi sumber daya alam
dan memanfaatkan secara bijaksana.
3. Menunjukan pribadi yang sadar lingkungan.
Arti Teknologi menurut
lingkungan hidup
Callahan
dalam Zubair (1997) membedakan teknologi kedalam lima tipe. Klasifikasi ini
dimaksudkan untuk melihat potensi berbagai teknologi dan memahami dampaknnya
atas kehidupan manusia. Kelima teknologi itu adalah :
1. Teknologi konservasi
Suatu teknologi yang
membantu kita menjaga kelestarian alam dan dengan mempertahankan kelangsungan
berbagai jenis makhluk hidup yang ada didalamnya.
2. Teknologi Perbaikan.
Suatu teknologi yang
memunagkinkan kita memenuhi kebutuhan melampaui kebutuhan atau melampaui batas
kemampuan alamiah
3. Teknologi implikasi
Suatu teknologi yang
bertujuan uttuk membantu dan implemantasi teknologi-teknologi lain, seperti
komputer
4. Teknologi destruktif
Suatu teknologi yang
dirancang dengan tujuan utama untuk menghancurkan, misalnya persenjataan.
5. Teknlogi kompensatoris
Suatu teknologi yang
digunakan untuk membantu menangani dampak teknologi lain atas kehidupan
manusia, seperti katalitik filter untuk menyaring asap kendaraan bermotor yang
berhbahan bakar solar.
- 6:02 AM
- 0 Comments
Kemiskinan dan Keterbelakangan
Adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah
ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari
segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah
yang telah mapan,dll.
Kemiskinan
dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
·
Gambaran kekurangan materi, yang
biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan
pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipsdfgeggahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
·
Gambaran tentang kebutuhan sosial,
termasuk keterkucilan sosial,
ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal
ini termasukpendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup
masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
·
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaanyang memadai.
Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di
seluruh dunia.
Mengukur kemiskinan
Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori ,
yaituKemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif.
Kemiskinan absolut mengacu pada satu set standard yang konsisten , tidak
terpengaruh oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran
absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah yg cukup
menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500 kalori per hari untuk
laki laki dewasa).
Bank Dunia mendefinisikan Kemiskinan absolut sebagai
hidup dg pendapatan dibawah USD $1/hari dan Kemiskinan menengah untuk
pendapatan dibawah $2 per hari, dg batasan ini maka diperkiraan pada 2001 1,1
miliar orang didunia mengonsumsi kurang dari $1/hari dan 2,7 miliar orang
didunia mengonsumsi kurang dari $2/hari."[1] Proporsi
penduduk negara berkembang yang hidup dalam Kemiskinan ekstrem telah turun dari
28% pada 1990 menjadi 21% pada 2001.[1] Melihat
pada periode 1981-2001, persentase dari penduduk dunia yang hidup dibawah garis
kemiskinan $1 dolar/hari telah berkurang separuh. Tetapi , nilai dari $1 juga
mengalami penurunan dalam kurun waktu tersebut.
Meskipun kemiskinan yang paling parah terdapat di
dunia bekembang, ada bukti tentang kehadiran kemiskinan di setiap region. Di
negara-negara maju, kondisi ini menghadirkan kaum tuna wisma yang
berkelana ke sana kemari dan daerah pinggiran kota dan ghetto yang miskin.
Kemiskinan dapat dilihat sebagai kondisi kolektif masyarakat miskin, atau
kelompok orang-orang miskin, dan dalam pengertian ini keseluruhan negara kadang-kadang
dianggap miskin. Untuk menghindari stigma ini, negara-negara ini biasanya disebut
sebagainegara berkembang.
Penyebab kemiskinan
Kemiskinan
banyak dihubungkan dengan:
·
penyebab individual, atau patologis,
yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan
dari si miskin;
·
penyebab keluarga, yang menghubungkan
kemiskinan dengan pendidikan keluarga;
·
penyebab sub-budaya (subcultural),
yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau
dijalankan dalam lingkungan sekitar;
·
penyebab agensi, yang melihat kemiskinan
sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi;
·
penyebab struktural, yang memberikan
alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan
pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika
Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki
jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu,
orang yang tidak sejahteraatau rencana bantuan publik, namun masih gagal
melewati atas garis kemiskinan.
Factor Penyebab
Kemiskinan
1. Tidak tersedia kesempatan kerja
(Menganggur à tdk memperoleh penghasilan)
2. Upah gaji dibawah standar minimum
3. Produktivitas kerja yang rendah
4. Ketiadaan aset
5. Diskriminasi seks dalam upah kerja
6. Tekanan harga (harga ditetapkan oleh pembeli)
7. Penjualan tanah (untuk kepentingan
konsumtif)
Penyebab Kemiskinan
lainnya
— Rendahnya pendapatan dan tingkat konsumsi
masyarakat
— Rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan
— Ketidakberdayaan untuk berpartisipasi dalam
proses pengambilan keputusan publik (powerlessness)
— Ketidakmampuan menyampaikan aspirasi
(voicelessness)
— Masalah yang berkenaan dengan pembangunan
manusia (human development)
Menghilangkan kemiskinan
Tanggapan
utama terhadap kemiskinan adalah:
·
Bantuan kemiskinan, atau membantu secara
langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi bagian pendekatan dari
masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
·
Bantuan terhadap keadaan individu.
Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk mengubah situasi orang miskin
berdasarkan perorangan, termasuk hukuman, pendidikan, kerja sosial, pencarian
kerja, dan lain-lain.
·
Persiapan bagi yang lemah. Daripada
memberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin, banyak negara sejahtera menyediakan
bantuan untuk orang yang dikategorikan sebagai orang yang lebih mungkin miskin,
seperti orang tua atau orang dengan ketidakmampuan, atau keadaan yang membuat
orang miskin, seperti kebutuhan akan perawatan kesehatan.
Kesimpulan
Dalam konteks
kesejahteraan social kemiskinan merupakan masalah pembangunan kesejahteraan
sosial yang berkaitan dengan berbagai bidang pembangunan lainnya yang ditandai
oleh pengangguran, keterbelakangan, dan ketidakberdayaan . Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. (Wikipedia
Bahasa Indonesia,Ensiklopedia bebas).
Pada umumnya banyak hal
/ factor yang menyebabkan kemiskinan itu terjadi. Apakah kemiskinan itu terjadi
karena individu itu sendiri yang menyebabkan ia miskin, culture bahkan system
atau structural yang mengikatnya. Dalam situasi seperti ini dapat memberikan
dampak yang cukup memprihatinkan khususnya Indonesia.
- 4:48 AM
- 0 Comments