Aliran kas by Erik Sadewo on Scribd
SCROLL KE BAWAH PADA LEMBAR SCRIBD.
KESIMPULAN
Aliran kas suatu usulan proyek investasi
seperti tersebut di atas dapat diklasifikasikan dalam tiga macam aliran kas,
yaitu 1) aliran kas keluar mula-mula (initial net cash investment), 2) aliran
kas neto tambahan periode interim (interim incremental net cash flow), dan 3)
aliran kas neto tambahan periode terakhir (terminal year incremental net cash
flow). Estimasi aliran kas operasi neto tambahan (incremental) pada periode
interim dan periode terakhir dihitung berdasar pada laba operasi bersih setelah
pajak (NOPAT), yang mana laba tidak dikurangi bunga. Hal ini dikarenakan bahwa
aliran kas yang diperhitungankan tidak hanya aliran kas yang diterima oleh
perusahaan, tetapi juga aliran kas berupa bunga yang diterima oleh pemberi
pinjaman sebagai investor yang ikut mendanai proyek tersebut. Pihak yang
berkepentingan terhadap usulan proyek apakah sebaiknya diterima atau ditolak
tidak hanya perusahaan yang punya proyek, tetapi juga pihak pemberi pinjaman
yang ikut membiayai usulan proyek investasi.
Setelah aliran kas dari suatu usulan
proyek dapat diperkirakan dengan baik dan cermat, langkah berikutnya dalam
penganggaran modal adalah penseleksian proyek investasi yang menggunakan metode
penilaian investasi. Metode penilaian investasi yang utama ada lima macam,
yaitu 1) payback period, 2) average rate of return (ARR) 3) net present value
(NPV), 4) internal rate of return (IRR), dan 5) profitability index (PI).
Metode NPV, IRR, dan PI didasari oleh teori nilai waktu uang. Metode payback
period dan ARR tidak didasari oleh teori nilai waktu uang dan mempunyai
beberapa kelemahan yang lain. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang tidak
lagi menggunakan metode payback period dan ARR untuk menilai suatu usulan
investasi.
Seringkali kelima
metode tersebut digunakan bersama-sama untuk penilaian suatu usulan investasi.
Oleh karena itu, perusahaan atau manajer keuangannya harus mengetahui dengan
baik metode penilaian investasi mana yang paling menopang tujuan memaksimumkan
nilai perusahaan. Pada suatu usulan proyek investasi yang bersifat normal,
metode NPV, IRR, dan PI akan selalu memberikan rekomendasi yang sama untuk
menerima atau menolak usulan proyek investasi tersebut. Jika ada beberapa
usulan investasi bersifat mutually exclusive, kadangkala menjumpai adanya rekomendasi
yang tidak sama antara metode NPV, IRR, dan PI. Berdasarkan uraian tersebut di
atas, NPV adalah metode yang terbaik karena metode ini adalah yang paling
konsisten dengan tujuan perusahaan memaksimumkan nilai perusahaan.
- 12:00 AM
- 0 Comments